Bagi yang sering menonton IMB (Indonesia Mencari Bakat) yang ditayangkan oleh stasiun TV TransTV setiap Sabtu malam, pasti sudah tidak asing lagi dengan nama-nama seperti: Hudson, Putri Ayu, Rumingkang, Funky Papua, Bonita, Berto, dll. Sebagai sebuah acara hiburan, IMB cukup memikat dan layak untuk dilihat karena menyajikan suatu tayangan yang agak berbeda dari acara-acara hiburan lainnya yang cenderung monoton, ikut-ikutan, dan kurang mendidik.
Ada empat peserta yang selalu menarik perhatian saya, yaitu: Hudson, Funky Papua, Berto, dan Rumingkang. Hudson, dengan kemampuan dua suaranya yang unik (suara laki-laki dan perempuan), telah membuat terobosan baru dalam dunia tarik suara, yang selama ini didominasi oleh penyanyi satu suara dan satu karakter.
Sementara Funky Papua, hadir dengan terobosan dalam tarian modern. Dengan gayanya yang kocak, atraktif, dan teatrikal, tarian modern menjadi lebih memikat daripada sekedar mempertontonkan gerakan erotis yang selama ini sering membumbui tarian ini.
Berto, seorang pemuda asal Nusa Tenggara Timur, tampil dengan alat musik tradisional, Sasando. Tidak banyak orang yang mengenal alat musik ini apalagi piawai dalam memainkannya. Di tangan Berto, alat musik tradisional ini mampu menyajikan harmonisasi yang memikat sehingga mampu menggugah kita bahwa alat musik tradisional, jika dikemas dengan baik, tidak kalah menarik dibanding dengan alat-alat musik modern.
Yang paling menarik perhatian saya adalah grup tari Rumingkang. Grup tari yang terdiri dari lima belia dari Bandung ini (Shenie, Aulia, Elsa, Feby, dan Nurul Fitri) tampil dengan tarian Jaipong yang dipadukan dengan gerakan pencak silat, tarian India, dan tari modern. Dengan perpaduan gerakan tersebut tarian Jaipong jadi lebih menarik dan terkesan modern.
Terobosan tradisi yang dilakukan grup tari Rumingkang ini patut diacungi jempol karena selama ini tari Jaipong dianggap tidak menarik, kuno, dan kampungan, khususnya bagi kalangan remaja dan anak-anak. Tampilnya Rumingkang di pentas IMB dengan gaya tarian yang memukau, telah mampu membuka kesadaran kita bahwa tarian-tarian daerah pun memiliki "nilai jual" yang tinggi disamping nilai-nilai budaya luhur yang terkandung di dalamnya. Apalagi jika tarian-tarian tersebut dikemas dalam kerangka entrepeneur modern yang sarat dengan glamorisasi.
Dengan tampilnya Rumingkang dan Berto di pentas IMB, saya berharap semoga Indonesia ke depan akan memunculkan Rumingkang-rumingkang dan Berto-berto lain yang menjadi penjaga budaya bangsa agar seni-seni tradisional daerah tetap rumingkang (hidup dan berkembang) di bumi alam ini. Amien.....
Catatan:
Hatur nuhun kangge Kang Buyung Rumingkang anu tos ngajaga sareng ngalestarikeun budaya Sunda anu luhung.
Salam baktos ti abdi anu cinta budaya Sunda.
Ada empat peserta yang selalu menarik perhatian saya, yaitu: Hudson, Funky Papua, Berto, dan Rumingkang. Hudson, dengan kemampuan dua suaranya yang unik (suara laki-laki dan perempuan), telah membuat terobosan baru dalam dunia tarik suara, yang selama ini didominasi oleh penyanyi satu suara dan satu karakter.
Sementara Funky Papua, hadir dengan terobosan dalam tarian modern. Dengan gayanya yang kocak, atraktif, dan teatrikal, tarian modern menjadi lebih memikat daripada sekedar mempertontonkan gerakan erotis yang selama ini sering membumbui tarian ini.
Berto, seorang pemuda asal Nusa Tenggara Timur, tampil dengan alat musik tradisional, Sasando. Tidak banyak orang yang mengenal alat musik ini apalagi piawai dalam memainkannya. Di tangan Berto, alat musik tradisional ini mampu menyajikan harmonisasi yang memikat sehingga mampu menggugah kita bahwa alat musik tradisional, jika dikemas dengan baik, tidak kalah menarik dibanding dengan alat-alat musik modern.
Yang paling menarik perhatian saya adalah grup tari Rumingkang. Grup tari yang terdiri dari lima belia dari Bandung ini (Shenie, Aulia, Elsa, Feby, dan Nurul Fitri) tampil dengan tarian Jaipong yang dipadukan dengan gerakan pencak silat, tarian India, dan tari modern. Dengan perpaduan gerakan tersebut tarian Jaipong jadi lebih menarik dan terkesan modern.
Terobosan tradisi yang dilakukan grup tari Rumingkang ini patut diacungi jempol karena selama ini tari Jaipong dianggap tidak menarik, kuno, dan kampungan, khususnya bagi kalangan remaja dan anak-anak. Tampilnya Rumingkang di pentas IMB dengan gaya tarian yang memukau, telah mampu membuka kesadaran kita bahwa tarian-tarian daerah pun memiliki "nilai jual" yang tinggi disamping nilai-nilai budaya luhur yang terkandung di dalamnya. Apalagi jika tarian-tarian tersebut dikemas dalam kerangka entrepeneur modern yang sarat dengan glamorisasi.
Dengan tampilnya Rumingkang dan Berto di pentas IMB, saya berharap semoga Indonesia ke depan akan memunculkan Rumingkang-rumingkang dan Berto-berto lain yang menjadi penjaga budaya bangsa agar seni-seni tradisional daerah tetap rumingkang (hidup dan berkembang) di bumi alam ini. Amien.....
Catatan:
Hatur nuhun kangge Kang Buyung Rumingkang anu tos ngajaga sareng ngalestarikeun budaya Sunda anu luhung.
Salam baktos ti abdi anu cinta budaya Sunda.
18 komentarPosting Komentar
kalo g suka dengan tampilan hudson..., bisa2nya dia bersuara laki dan cewe, serta menggunakan keahlian suaranya itu dengan tampilan sebelah laki dan sebelah cewe. Ternyata indonesia mempunyai banyak talenta2 yang sangat kreatif.
Sepakat kang, sebagai urang Sunda kudu ngadukung budaya sorangan
Yes.. thats true..its true..
Berto.....Aku dukung dia! heheheheh keren banget mainnya!
wah ane klo ane jarang nonton IMB. :)
jdi gak tw mana yg musti di jagoin... :)
aku suka dengan pnamplan mereka !!!
kompak bnget n cool !!!
saya kurang tau tentang IMB . Soalnya Malas berebut channel tv dengan saudara saya...
Wah, aku jarang nonton TV jadi kurang bisa mengikuti tentang IMB.. :D
Tapi aku salut utk generasi muda yg memiliki semangat utk mempertahankan budaya daerah.
aku sangat suka acara ini, temanya emang mencari bakat, tapi lain dari yang lain...
kang sori nih aku mau nanya nih, mmaf pertmama komen langsung nanya nih.
aku mau buat komentar yang pake scroll biar nggak panjang ape bawah, tapi kotak komentar nggak dalam scroll...kemaren aku pernah nyoba tapi malah semuanya masuk dalam scroll
thank
@Semua:
Makasih atas komentarnya sob...
Memang benar, sebagai anak bangsa sudah selakyaknya kita mencintai dan ikut melestarikan budaya bangsa.
@Rizal:
Coba sobat baca artikel Cara Lain Membuat Scroll Pada Blok Komentar
coment lagi nih...thank ya kang
atas bantuannya...sudah berhasil...
kaNg enes punten nembe mmpir dui,^^
amiennya kang moga rumingkang makin dilestarikeun,n mugi c eneng bisa bljr rumingkang oge kang,,~_~
Saya juga penggemar berat Rumingkang, mereka punya bakat luar biasa dan berhasil menarik perhatian banyak orang dengan gerakan2 indah dan lucu....
betul, betul, betul... tapi saya lebih suka Hudson^^
sayng sekali TV aku udah 1 bulan rusak kang untunglah aku menemukan info ini disini
Rumingkang Ruarrrrr Biasa !!!!!
Semoga Budaya Sunda Tetap Terjaga dan Berjaya diajang IMB
Ayo rumingkang maju terus!!!
Tetap smangat "Rumingkan"hayu urang dukung..
Tambahkan Komentar
Terimakasih atas semua apresiasi yang sobat berikan.