
Sewaktu masih kecil (SMP) di tahun 80-an, saya tidak begitu perduli dengan masalah Syiah, apakah termasuk aliran sesat atau bukan, kafir atau tidak, karena
asatidz (para ustadz) dan Kyai di tempat saya menimba ilmu tidak pernah membahasnya sekalipun. Bahkan ketika saya dan teman-teman santri lain diberi tiga buah
buku bantuan dari Arab Saudi, yang isinya menjelek-jelekan Syiah (konon buku-buku tersebut diberikan juga kepada para santri di pondok pesantren lain),
asatidz dan Kyai itu pun tidak membahasnya sama sekali. Mungkin karena Kyai saya lulusan Gontor dan Al-Azhar Mesir sehingga beliau tidak pernah mempermasalahkan Syiah.