"Edan", itulah kata yang tepat untuk menggambarkan dunia kiwari, dimana batas-batas negara, batas-batas moral dan agama, batas-batas susila dan etika telah menjadi tidak jelas dengan adanya dunia absurd tapi nyata. Di dunia ini semuanya serba boleh dan serba halal: tak ada batas pemisah yang jelas antarkeduanya. Dunia maya, itulah dunia yang sedang merambah ke semua pelosok dunia nyata kita tanpa kita mampu untuk mencegah atau menghindar darinya. Sebaliknya, jika kita menghindar darinya kita akan semakin terkucil dan menjadi orang-orang kerdil yang minim pengetahuan. Inilah kenyataan yang harus kita telan. Apakah kenyataan ini pahit atau tidak, tergantung dari mereka yang menilainya dan dari sudut mana ia menilainya, karena setiap penilaian tidak akan lepas dari unsur kepentingan dan subyektivitas, bahkan untuk menilai jawaban soal matematika sekalipun (kecuali para penilai yang jujur dan objektif, tentunya)!