Setiap tanggal 14 Februari hampir di seluruh dunia merayakan valentine day (hari kasih sayang), tidak terkecuali di belahan dunia bagian timur, meski valentine day ini berasal dari budaya barat yang notabene sangat berbeda dengan budaya timur. Tapi apakah benar segala sesuatu yang berbau "barat" itu buruk dan haram untuk ditiru? Ini persoalan lain karena setiap orang memiliki cara pandang berbeda dalam berbagai hal, termasuk dalam memandang valentine day ini. Apakah merayakan valentine day itu haram atau halal, itu sangat tergantung darimana kita mengambil argumen untuk men-justifikasi terhadap pendapat kita.
Namun apapun pendapat itu, sebaiknya kita bersikap lebih bijak untuk memahaminya, tanpa harus menuding salah atau benar pada setiap pendapat yang terlontar. Kita harus menyadari bahwa "tidak ada yang salah dengan perbuatan apapun yang kita lakukan di dunia ini, kecuali setelah ada pernyataan yang menyalahkan perbuatan itu, juga sebaliknya". Jika meminjam istilah fiqih: "segala sesuatu itu boleh dilakukan kecuali ada dalil yang melarangnya."
Sebagai sebuah budaya, merayakan hari valentine tidak ubahnya seperti merayakan hari ulang tahun, hari asysyura atau takbiran. Bedanya, yang satu berasal dari budaya barat dan yang lainnya dari timur. Lantas adakah yang salah dari budaya itu sehingga kita harus menolaknya dengan serta merta tanpa ada penelaahan yang bijaksana? Tidak semua yang berasal dari barat itu buruk, buktinya kita memakai kemeja dan celana panjang, bukan sarung atau baju pangsi, demikian sebaliknya. Budaya, sebagai sebuah kreasi manusia, tentu saja memiliki sisi baik dan buruk sekaligus, tidak terkecuali yang berasal dari timur sekalipun. Bagai sebuah mata pisau, budaya apapun dan berasal dari manapun dapat merusak dan sekaligus bermanfaat bagi manusia, tergantung bagaimana menggunakannya. Tak ubahnya seperti sebuah pisau, ia dapat dijadikan alat untuk mengiris mangga dan sekaligus dapat dijadikan alat untuk membunuh.
Merayakan hari valentine jelas-jelas haram dan akan merusak tatanan norma-norma kehidupan kita jika merayakannya dengan cara-cara yang salah, seperti melakukan kencan buta, seks bebas, atau berpesta miras dan napza (minuman keras, narkotika dan zat adiktif). Sama haramnya dengan merayakan malam takbiran jika dirayakan dengan cara-cara seperti itu. Tapi jika merayakan valentine ini dengan sekedar menyatakan rasa kasih sayang atau memberikan hadiah (souvenir, kado) sebagai bentuk pernyataan rasa kasih kepada teman, guru, tetangga, saudara, kakak, adik atau orangtua, itu sangat baik untuk kita tiru dan lakukan. Why Not?
Dalam rangka hari kasih sayang ini saya akan memberikan bingkisan kecil buat 14 orang sobat. Mereka adalah:
(1) Neng Oema (I'll always love U, honey) (2) Mbak Lina (3) Ceu Annie (4) Teh Irma (5) Teh Ateh (6) Neng Yani (7) Mbak Nura (8) Kang Ence (9) Kang Tejo (10) Kang Asep (11) Mas Munir (12) Mas Ivan (13) Mas Achmad (14) Mas Setiawan.
So, lets valentine celebrations. Happy valentine for all. Pokona ai lap yu we lah ti kuring...
Namun apapun pendapat itu, sebaiknya kita bersikap lebih bijak untuk memahaminya, tanpa harus menuding salah atau benar pada setiap pendapat yang terlontar. Kita harus menyadari bahwa "tidak ada yang salah dengan perbuatan apapun yang kita lakukan di dunia ini, kecuali setelah ada pernyataan yang menyalahkan perbuatan itu, juga sebaliknya". Jika meminjam istilah fiqih: "segala sesuatu itu boleh dilakukan kecuali ada dalil yang melarangnya."
Sebagai sebuah budaya, merayakan hari valentine tidak ubahnya seperti merayakan hari ulang tahun, hari asysyura atau takbiran. Bedanya, yang satu berasal dari budaya barat dan yang lainnya dari timur. Lantas adakah yang salah dari budaya itu sehingga kita harus menolaknya dengan serta merta tanpa ada penelaahan yang bijaksana? Tidak semua yang berasal dari barat itu buruk, buktinya kita memakai kemeja dan celana panjang, bukan sarung atau baju pangsi, demikian sebaliknya. Budaya, sebagai sebuah kreasi manusia, tentu saja memiliki sisi baik dan buruk sekaligus, tidak terkecuali yang berasal dari timur sekalipun. Bagai sebuah mata pisau, budaya apapun dan berasal dari manapun dapat merusak dan sekaligus bermanfaat bagi manusia, tergantung bagaimana menggunakannya. Tak ubahnya seperti sebuah pisau, ia dapat dijadikan alat untuk mengiris mangga dan sekaligus dapat dijadikan alat untuk membunuh.
Merayakan hari valentine jelas-jelas haram dan akan merusak tatanan norma-norma kehidupan kita jika merayakannya dengan cara-cara yang salah, seperti melakukan kencan buta, seks bebas, atau berpesta miras dan napza (minuman keras, narkotika dan zat adiktif). Sama haramnya dengan merayakan malam takbiran jika dirayakan dengan cara-cara seperti itu. Tapi jika merayakan valentine ini dengan sekedar menyatakan rasa kasih sayang atau memberikan hadiah (souvenir, kado) sebagai bentuk pernyataan rasa kasih kepada teman, guru, tetangga, saudara, kakak, adik atau orangtua, itu sangat baik untuk kita tiru dan lakukan. Why Not?
Dalam rangka hari kasih sayang ini saya akan memberikan bingkisan kecil buat 14 orang sobat. Mereka adalah:
(1) Neng Oema (I'll always love U, honey) (2) Mbak Lina (3) Ceu Annie (4) Teh Irma (5) Teh Ateh (6) Neng Yani (7) Mbak Nura (8) Kang Ence (9) Kang Tejo (10) Kang Asep (11) Mas Munir (12) Mas Ivan (13) Mas Achmad (14) Mas Setiawan.
So, lets valentine celebrations. Happy valentine for all. Pokona ai lap yu we lah ti kuring...
34 komentarPosting Komentar
Seyogyanya valentine memang harus diarahkan ke hal-hal positif. Sepakat, kang.
Awardnya keren, kang. Terimakasih banyak. Ada gambar lovenya hehehe. Mantap.
Wah, petromaxx
Award cinta untuk sahabatnya alus pisan...
Saya setuju dgn. pendapat Akang mengenai valentine day, tapi saya pribadi tidak tertarik merayakannya, karena pinginnya mengungkapkan sayang itu tiap hari, hehehe
Setuju pisan lurrrr.....Valentine's day, sebuah fenomena sosial budaya yang harus disikapi dan diapresiasi. Ada yang Aktif positif, reaktif destruktif, dan ada juga yang apatis pasif. Secara spiritual, model seperti ini lebih merekatkan nilai-nilai humanisme dan kedamaian. Ari alusmah, kunaon make ditolak? Tinggal memanfaatkannya aja......
sekedar meanmbahkan kang yang penting perayaannya tidak menimbulkang mudharat misalnya party samapi larut malam , berduaan dengan kekasih , kalau cuma seperti ini mengungkapkan kasih sayang so far so good. I love youuuu toooo brotherrrrrr
Sip sip ... setuja ..
Itu semua tergantung dari cara mengaplikasikannya ..
aku gak merayakan valentines day,...tp ikut bahagia bagi yg merayakan ^^
setuju sama pendapatnya mas munir ^^
makasih banyak sobat...
salam sobat
dihari kasih sayang,,saya mendapat bingkisan kecil,,
trims bang Enes,
keren pendapatanya
Maka dari itu kita harus selalu ikut kajian2 di MAJELIS ILMU ( bagi yg beragama Islam ), coba deh baca atau Lihat juga kerusakan-kerusakan hari Valentine di http://adarossyat.blogspot.com/2010/02/kerusakan-kerusakan-hari-valentine.html semoga kalian tidak selalu menuruti hawa nafsu dan merugi di akhirat nanti
yg jelas yg merayakan valentine adalah org2 yg masuk dalam golongan tsb..yg jelas itu bukan ajaran islam..tp kalo mau merayakan ya monggo2 aja..wong pilih agama jg bebas kok ...itukan kisah seorang pendeta yg patut ditiru utk pemeluknya..kalo saya sih ikut prilaku rosulullah aja lah...
Kasih sayang hendaknya selalu diupayakan tanpa melihat hari itu istimewa atau tidak, yang jelas setiap detik kita harus tebar kasih sayang untuk memperoleh kebahagiaan! paling mudah ya tebar pesona dengan senyuman pasti lingkungan kita akan ceria dan timbul aura kebahagiaan, sebuah award kasih sayang dari seorang sahabat juga membuat kita tersanjung dan bahagia, trims awardnya sobat!
Mungkin untuk menghindari segala mudharat yang datang, lebih baik valentin dihindarkan, dan valentin haram, setuju pisan kang.
Wah dapat bingkisan valentine yang indah, dicanadak nya kang, haturnuhun pisan.
wah.. makasih ya kang.. yani dapet lagi neyh.. maksih banyak..
wah terbalik mas...
segala sesuatu ibadah itu haram kecuali ada dalil yang memerintahkannya
dan dalam muamalah baru deh semua hal boleh dilakukan kecuali ada dalil yang melarangnya...
nah masalahnya val's day skrg dah dianggap seperti merayakan hari raya...itu dia masalahnya...hehehe
Saya sendiri cenderung meninggalkan hal-hal yang berbau valentine, Kang. Hati saya yang melarang hehe ...
Hatur nuhun, Kang awardna.
Lapor, recent comment sudah siap!
@Rep semua:
Makasih dah memberikan komentar yg seru seputar valentine ini, hehehe...
Saya sendiri gak suka valentine-valentine-nan. Sama spt kt mas achmad, tiap hari seharusnya menebar kasih sayang: Afsus Salam...
@Rep Alrezamittariq:
Shadakta sob... Hehehe, maklum bukan ahli fiqh jadi kebalik tuh...
Kasih sayang memang harus selalu dikembangkan. Mungkin valentinenya bisa kita jadikan inspirasi yang positif saja dan membuang semua hal berbau negatif.
Salam mesra dari negeri bunga penuh cinta.
bagi saya tiap hari adalah valenten
Selamat merayakan aja bagi mereka yg merayakan heheheheh, semua kembali ke diri sendiri aja dan sudut pandang masing masing aja..
saya setuju kang dengan pendapat kang enes, khususnya paragraf ke 4 sebatas 14 kata. thank's.
setiap saat dan setiap hari selalu berkasih sayang pada kel tercinta, tidak harus menunggu bulan ini.
cuma ada hadist gini kang janganlah engkau meniru kelakuan kaum lain jika engkau menirunya maka sungguh engkau telah termasuk kedalammya
Siip...siiip....
Tapi ane tetep ga suka Valentine. Dari sejarahnya aja, Valentine isinya Pesta2 laki2 and Prempuan. Dilakuin bangsa barat lagi (identik dg free sex). Di Filipina, Beli Bunga di Valentine Day, Bonus 1 Kondom. Apa gag sama aja kampanye Free Sex..??
But, Likulli ro'sin ro'yun. Tiap orang punya pendapat sendiri2... ya terserah lah....
Lanaa A'maluna(yg anti), walakum a'malukum(yg pro)... Yang penting damai lah...
ok terimah kasih kang maaf baru sempat mampir ni..awardnya saya simpan dulu kang.matur nuwun
kang.. maaf baru sempet yani ambil sekarang awardnya..
makasih ya..
ho....begitukah?ada kok dalil yang melarangnya.
"barangsiapa mengikuti suatu kaum,maka dia termasuk kedalamnya."
valentine itu tradisi kafir, mak jika kita mengikuti tradisi mereka, sama artinya kita termasuk dalam kaum kafir.sementara mengikuti kaum kafir itu terlarang dalam islam,jadi mengikuti the fuck valentine juga haram.
masih banyak dalilnya, tapi segini dulu juga cukup.
@Rep Catatan kecil:
Berarti pake celana panjang, jas, dasi, dll. juga haram ya sob? Soalnya kan itu budaya kafir juga bukan budaya kita
^_^
waduh..nama uma disebut pertama.. jadi tersanjung nih..hehe.. mksih ya, Pak.. mungkin krena kita kadang salh mengartikan kasih syang ke hal2 yg menjurus mksia, jadi imbasnya gitu..hehe
islam menanggap haram kan karena latar belakang ceritanya mengapa ada hari valentine. Asal-muasalnya sebagai sebuah hari raya Katolik Roma (sumber wikipedia).
mungkin valentine Haram jika Yang meryakannya belum punya ikatan suami istri
artikel ini tak punya dasar agama dan menyesatkan.
Tambahkan Komentar
Terimakasih atas semua apresiasi yang sobat berikan.